Tampilkan postingan dengan label Pernafasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pernafasan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 April 2013

Tanaman Obat : WARU

Tanaman Obat

WARU
(Hibiscus tiliaceus L.)

Nama Lokal :
Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. Nama simplisia : Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
Uraian :
Merupakan tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun      : digunakan untuk pengobatan TB paru-paru, batuk, sesak napas, radang amandel, demam, berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, radang usus, bisul, abses, keracunan singkong, penyubur rambut, rambut rontok.
Akar      : digunakan untuk mengatasi terlambat haid, demam.
Bunga    : digunakan untuk pengobatan radang mata.
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Jumat, 04 Januari 2013

Tanaman Obat : SENGUGU

Tanaman Obat

SENGGUGU
(Clerodendron serrature [L.] Spr.)

Nama Lokal :
Singgugu (Sunda); srigunggu, sagunggu (Jawa); kertase, pinggir tosek (Madura); senggugu (Melayu); sinar baungkudu (Batak Toba); tinjau handak (Lampung).

Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung dan dapat ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 meter dpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1- 3 meter, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8-30 cm, lebar 4-14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6-40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Menjernihkan suara, batuk, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis), tulang patah, memar, rematik, perut busung, cacingan, malaria, memulihkan tenaga sehabis melahirkan, dan digigit ular, bisul.
Komposisi :
Kandungan kimia: Daun banyak mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol.

Manfaat dan Khasiat Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger