Tampilkan postingan dengan label rimpang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rimpang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Februari 2013

Tanaman Obat : TERATAI

Tanaman Obat

TERATAI
(Nelumbium nelumbo Druce)

Nama Lokal :
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.
Uraian :
Teratai merupakan tanaman air menahun yang indah dan asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75 -200 cm. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhimya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji                       :  gangguan penyerapan makanan, diare karena badan lemah, radang usus kronis, muntah-muntah, keputihan, perdarahan pada wanita, susah tidur, banyak mimpi, kencing terasa sakit dan keruh, lesu tidak bersemangat.
Tunas biji             :  demam, rasa haus, jantung berdebar, gelisah, muntah darah, ejakulasi dini, mata merah dan bengkak, sulit tidur, darahtinggi.
Benang sari          :  keputihan, perdarahan seperti muntah darah, disentri, sering kencing.
Remptacle           :  pendarahan kandungan yang berlebihan, darah haid berlebihan, perdarahan sewaktu hamil, keluar cairan yang berlebihan setelah melahirkan, sakit perut bawah akibat sumbatan darah, berak darah, kencing darah, wasir, koreng basah.
Rimpang              :  demam, rasa haus, batuk darah, muntah darah, mimisan, berak darah, kencing darah, tekanan darah tinggi, gangguan lambung, kurang darah, gangguan pada mati haid (menopause).
Akar                    :  muntah darah, mimisan, kencing panas dan merah, batuk darah, berak darah.
Daun                    :  pingsan karena hawa panas, diare karena panas atau lembab, pusing, sakit kepala, beri-beri, perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah, perdarahan pada wanita.
Dasar daun          :  disentri berdarah, diare, bayi dalam kandungan tidak tenang.
Batang                 :  pingsan, dada terasa tertekan karena panas atau lembab, diare, muntah, keputihan.
Bunga                  :  perdarahan, radang kulit bernanah.
Tepung rimpang  :  menambah selera makan, badan lemah dan kurang darah, diare.
Komposisi :
Kandungan kimia : Bunga: quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benang sari: quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.Akar: zat tannic dan asparagine. Daun: roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N�-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic.

Sabtu, 23 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMULAWAK

Tanaman Obat

TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza, Roxb.)

Nama Lokal :
Temulawak, temu putih (Indonesia); temulawak (Jawa); koneng gede (Sunda); temulabak (Madura).
Uraian :
Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah gembur sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik bergerombol dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1.500 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan :
Sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut, produksi ASI, nafsu makan, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, jerawat.
Komposisi :
Daging buah temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol.

Selasa, 19 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU PUTRI

Tanaman Obat

TEMU PUTRI
(Kaempferia rotunda L.)

Uraian :
Merupakan herba, tinggi sampai 0,65 meter. Batang berupa rimpang bercabang, pendek, sangat kuat, aromatik, warna putih kekuningan, batang semu kokoh, merah kecoklatan, minimal 25 cm. Daun tunggal, berpelepah, 3-5, tegak, helaian, bentuk bulat memanjang lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, runcing, tumpul, daging daun tebal dan lunak, permukaan atas daun gundul, permukaan bawah berambut sangat pendek, warna permukaan atas hijau dan sering seperti terbakar, permukaan bawah ungu gelap, panjang helaian daun 10 - 30 cm, lebar 4-10 cm, tangkai daun besar, sampai 4 cm, lidah-lidah daun (ligula) kira-kira 4 mm, upih (pelepah) daun berambut, panjang 7- 24 cm. Tumbuh di daerah dengan ketinggian 20 - 500 meter dpl. Ditempat yang agak lembab dan teduh, sebagai tumbuhan, liar atau tumbuh menjadi liar di hutan jati, belukar, hutan basah, padang rumput. Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias, karena bentuknya yang indah, terdiri dari dua fase pertumbuhan, pertama petumbuhan normal dengan daun, pelepah dan berbatang semu, tanpa bunga. Daun berbentuk jorong, sisi atas hijau berbelang-�belang coklat; tangkai daun melebar. Bunga terdiri dari beberapa kuntum yang satu atau dua di antaranya mekar bersama. Kelompok bunga berwarna putih dengan mahkota bergaris-garis, bau harum, rimpangnya pendek, menggerombol, juga berbau aromatis. Akarnya berdaging membentuk umbi sebesar telur burung puyuh.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang     : dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut dan penambah nafsu makan.
Umbi          : juga digunakan untuk obat penenang syaraf.
Daun          : digunakan untuk body lotion.
Komposisi :
Rimpang Kaempferia rotunda mengandung 0,22 % minyak atsiri yang terdiri dari 5 senyawa utama piperiton, p-simen-8-ol, verbenon, kariofilen, kariofiienoksida, dan 3 senyawa minor, serta krotepoksida.

Jumat, 15 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU PUTIH

Tanaman Obat

TEMU PUTIH
(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)

Nama simplisia:
Zedoariae Rhizoma; rimpang temu putih.
Uraian :
Merupakan herba setahun, dapat lebih dari 2 meter. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwarna coklat muda sampai coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir, diketiak rimpang primer, tan berambut. Daun pelindung berjumlah banyak. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3-4 cm. Tumbuh di daerah tropis, 750 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan :
Obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat sesudah nifas.
Komposisi :
Rimpang mengandung zat warna kuning kurkumin (diarilheptanoid). Komponen minyak atsiri dari rimpang curcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, prokurkumenol, kurkumadiol), turunan germakran (kurdion, dehidrokurdion); seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (kurkolon). Kerangka germakran (furanodienon, isofuranodienon, zederon, furanodien, furanogermenon); kerangka elemen (kurserenon identik dengan edoaron, epikurserenon, isofurano germakren); asam-4-metoksi sinamat.

Kamis, 14 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU KUNCI

Tanaman Obat

TEMU KUNCI
(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter.)

Uraian :
Temu kunci merupakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun umumnya berdaun sebanyak 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun, tangkai daun beralur, tidak berambut, panjang 7-�16 cm, lidah-lidah berbentuk, segitiga melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun, helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebar 5-11 cm. Bunga: susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun. Merupakan tumbuhan liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya atau sering tergenang air, maka pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk. Dibudidayakan di tanah berkapur bergerombol. Perbanyakan: dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas). Pemanenan dilakukan setelah berumur 1 tahun.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang: sebagai peluruh dahak/untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, bumbu masak, pemacu keluarnya air susu ibu (ASI).
Komposisi :
Rimpang 1,2% minyak atsiri (rimpang segar 0,06% - 0,32% minyak atsiri); komponen utama minyak atsiri terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen l, 8-sineol (eukaliptol), d-borneol, geraniol, osimen, dimetoksi-4 (2-propenil), miristin, linalil propanoat, asam sinamat, kamfen hidrat, propenil guaikol, dihidrokarveol, linalool, etil-sinamat, etil pmetoksi sinamat, panduratin A. Pada jenis tumbuhan dengan rimpang berwarna merah: pinostrobin, boesenbergin A, panduratin rimpang berwarna putih : 0,36% krotepoksid rimpang berwarna hitam: pinostrobin, 5, dimetoksi-flavon, 5-hidroksi-7-�metoksi-flavon dan 5-hidroksi-7,4-dimetoksiflavon, 5, 7, 3, 4 tetrametoksiflavon; kaemferol-3, 7, 4-trimetil eter; kuersetin-3, 7, 3, 4-tetrametil eter.

Selasa, 12 Februari 2013

Tanaman Obat : TEMU HITAM

Tanaman Obat

TEMU HITAM
(Curcuma aeruginosa Roxb.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: temu erang, temu itam (Melayu). Jawa: koneng hideung (Sunda), temu ireng (Jawa). NusaTenggara: temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Sulawesi: tamu leteng (Makasar), temu lotong (Bugis). Nama simplisia Curcumae aeruginosae Rhizoma (rimpang temu hitam).
Uraian :
Temu hitam terdapat di Burma, Kamboja, Indocina, dan menyebar sampai ke pulau Jawa. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400-750 meter dpl. Terna tahunan ini mempunyai tinggi 1-2 m, berbatang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau coklat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, 2-9 helai. Bunganya majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai aroma khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah tua atau pemisahan rumpun.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang berkhasiat untuk mengatasi: tidak ada nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok, perut mulas, sariawan, batuk, sesak napas, dan cacingan.
Komposisi :
Rimpang temu hitam mengandung minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, �, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin.

Rabu, 23 Januari 2013

Tanaman Obat : TASBEH

Tanaman Obat

TASBEH
(Canna indica L.)

Nama Lokal :
Sumatera: hosbe (Batak), Jawa: ganyong wana, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (Sunda), kembang gedang, puspa midra. Nama simplisia Cannae indicae Rhizoma (rimpang tasbeh), Cannae indicae Flos (bunga tasbeh).
Uraian :
Tanaman tasbeh dapat tumbuh liar di hutan dan pegunungan. Seringkali ditemukan sebagai tanaman hias di pekarangan atau di taman-taman. Tasbeh atau sering disebut bunga kana berasal dari Amerika tropis dan bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Tumbuh subur di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari. Terna tahunan ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter, mempunyai rimpang tebal seperti umbi. Daun tunggal, bulat telur memanjang, bertangkai pendek menjadi pelepah, ujung dan pangkal runcing, menyirip jelas, warnanya hijau atau merah tengguli, berlilin, panjang 25-�70 cm, lebar 8-21 cm. Bunga majemuk, muncul terminal, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, mahkota bunga besar dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan dadu. Buah berupa buah kotak, bentuk bola, dinding buah kasar, biji 3-5, bulat, keras. Perbanyakan dengan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar induk.
Khasiat untuk kesehatan :.
Rimpang digunakan untuk: demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut.
Bunga digunakan untuk: darah haid banyak, batuk darah.
Komposisi :
Rimpang mengandung 6 substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daun mengandung tanin dan sulfur.

Jumat, 09 November 2012

Tanaman Obat : NAMPU

Tanaman Obat

NAMPU
(Homalomena occulta [Lour.] Schott.)

Nama Lokal :
Nampu, nyampu (Jawa). Nama simplisia Homalomenae Rhizoma (rimpang nampu).
Uraian :
Tanaman nampu dapat ditemukan tumbuh liar di gunung, pinggiran sungai, tepi danau, atau ditanam sebagai tanaman obat dan tanarnan hias pada tempat-tempat yang agak terlindung. Terna inidapat tumbuh mencapai tinggi 50-100 cm. Berbatang bulat, tidak berkayu, warnanya ungu kecoklatan, dan membentuk rimpang yang memanjang. Daun tunggal, tangkai panjangnya 50�-60 cm, bulat berdaging. Helaian daun bentuknya seperti jantung, ujung runcing, pangkal rimpang, tepi rata, kedua permukaan licin, pertulalangan menyirip, panjang 70-90 cm, lebar 20-35 cm, dan berwarna hijau tua. Bunga majemuk berbentuk bongkol dan berwarna ungu, tumbuh diketiak daun, berkelamin dua, panjang 15-30 cm, dan tangkai berwarna ungu. Buah buni, bentuknya bulat, kecil dan berwarna merah. Biji panjang, kecil, dan berwarna coklat.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Sindroma sumbatan angin-lembab, dengan gejala perasaan dingin, sakit di pinggang bawah dan lutut, rasa keram dan kebas di tungkai bawah, rematik, pegal linu setelah melahirkan, dan meningkatkan gairah seks pada pria.
Komposisi :
Rimpang nampu mengandung saponin, flavanoid, tanin, dan polifenol. Daunnya mengandung saponin dan flavanoid.

Jumat, 02 November 2012

Tanaman Obat : LENGKUAS

Tanaman Obat

LENGKUAS
(Alpinia galanga, Linn., Willd.)


Nama Lokal :
Lengkuas (Indonesia); laos (Jawa), laja (Sunda).
Uraian :
Lengkuas sering dipakai sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter dpl. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varietas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai obat. Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma khas.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rematik, sakit limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkhitis, panu.
Komposisi :
Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.

Rabu, 31 Oktober 2012

Tanaman Obat : LEMPUYANG WANGI

Tanaman Obat

LEMPUYANG WANGI
(Zingiber aromaticum Val.)

Nama simplisia:
Zingiberis aromaticae rhizoma; rimpang lempuyang wangi.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk 1 lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal. Bunga tersusun majemuk, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung ; 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, bibi- bibiran bulat telur atau membulat, jingga atau kuning lemon. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik, merah, l2 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Daerah distribusi. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1�-1200 meter dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Pactn umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan-potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rimpang: biasanya digunakan dalam bentuk seduhan rimpang untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang, untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi kecacingan, masuk angin. Pada pemakaian luar digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Komposisi :
Rimpang: minyak atsiri yang tersusun dari a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; di samping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokur-kumin, dihidrogingerol; informasi lain menyebutkan damar, tanin, resin, pati, gula.

Tanaman Obat : LEMPUYANG GAJAH

Tanaman Obat

LEMPUYANG GAJAH
(Zingiber zerumbet (L.) J. E. Smith)

Nama simplisia :
Zingiberis zerumbeti rhizoma; rimpang lempuyang gajah.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daunnya tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangka1, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 4-5 mm. Lidah daun tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1.5-3 cm. Bunga tersusun majemuk bulir, bentuk bola atau memanjang, muncul di atas tanah tegak, berambut halus, ramping ltebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota berwarna kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing. Bijinya bulat memanjang bola, rata-rata 4 mm. Habitat dan budidaya tumbuhan dapat ditemukan diAsia tropis, tumbuh liar dihutan dataran dengan ketinggian hingga 1200 meter dpl. Di Jawa sering ditanam di pekarangan dan tempat-tempat lain yang basah, tapi pada umumnya tumbuh liar. Lempuyang dapat ditanam dari potongan-potongan rimpang yang mempunyal mata tunas atau anakan muda.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Batu ginjal, disentri, kejang pada anak-anak, mencret, membangkitkan nafsu makan, penyegar, sakit kuning, sakit kulit, selesma dan sakit kulit (obat luar).
Komposisi :                                  .
Rimpang: kurkumin, suatu zat warna kuning. Minyak atsiri rirnpang terdiri dari sineol, dipenten, limonen, kariofilen, kariofilenoksid, humulenepoksid I, II, III,humulenol I, II; helcsahidrohumulenol II, heksahidro humulenon, zerum-bonoksid; kamfen (16%), humulen (17%), zerumbon (36%).

Sabtu, 27 Oktober 2012

Tanaman Obat : KUNYIT

Tanaman Obat

KUNYIT
(Curcuma longa Linn.)

Nama Lokal :
Kunyit (Indonesia); kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Uraian :
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo�Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel.
Komposisi :
Kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetok-sikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya. Kandungan zat : kurkumin : Rl = R2 = OCH3 10 %, demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1- 5%, bisdemetoksikurkumin: R, = R2 = H sisanya minyak asiri/volatil oil (keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil), Lemak 1-3 %, karbohidrat 3 %, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium).

Tanaman Obat : KUNCI PEPET

Tanaman Obat

KUNCI PEPET
(Kaemferia rotunda L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa); kunir putih (Sunda); Madura: konce pet; (Melayu) temu putri. Nama simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).
Uraian :
Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar dibeberapa tempat dibagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilangka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna coklat. Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa tumbuh menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu seukuran telur puyuh. Dan rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat,. berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak karena memar, keseleo.
Komposisi :
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung borneol, sineol, metil khavikol, dan saponin.

Minggu, 14 Oktober 2012

Tanaman Obat : KENCUR

Tanaman Obat

KENCUR
(Kaempferia galanga, Linn.)

Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa); cikur (Sunda); ceuko (Aceh); kencor (Madura); cekuh (Bali); kencur, sukung (Minahasa); asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon); cekir (Sumba).
Uraian :
Kencur digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah.
Komposisi :
Rimpang kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid.

Kamis, 11 Oktober 2012

Tanaman Obat : KEMBANG SUNGSANG

Tanaman Obat

KEMBANG SUNGSANG
(Gloriosa superba L.)


Nama Lokai :
Kembang jonggrang, kembang kuku macan (Jakarta); katongkat, kembang sungsang (Sunda); mandalika (Bali).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di semak belukar, hutan jati dan kadang ditanam sebagai tanaman hias yang dirambatkan di pagar dan daerah pantai sampai 300 meter dpl. Tanaman ini menyukaitempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh. Sering berbunga terutama diawal musim penghujan, serta dikenalmempunyai rimpang yang beracun. Merupakan terna tahunanyang berumur panjang, memanjat, tingginya mencapai 2,5 meter,bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan suluryang terdapat diujung daun. Daun tunggal bentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah. Bila mekar, bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang berbentuk keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama�-kelamaan akan menjadi merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm. Bijinya banyak, warnanya merah oranye. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar. Perbanyakan dengan biji atau rimpang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Lumpuh, sakit pada persendian, panas tinggi, kram, badan, membengkak, kencing nanah, sukar bersalin.
Komposisi :
Kandungan kimia : colchicine, alkaloid.

Manfaat dan Khasiat Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger